
Kemarin dirayakan sebagai Hari Raya Iedul Adha 1433 H dan besok dikhidmati sebagai Hari Sumpah Pemuda 2012. Betap sangat relevannya kedua perayaan tersebut dijadikan bekal kita untuk terus mensyukuri nikmat Allah SWT dengan cara berkorban demi orang lain serta tetap mempunyai semangat kepemudaan agar tidak tergilas jaman. Tepatlah apa yang digambarkan dalam film “Negeri 5 Menara” yang diputar tadi malam di salah satu stasiun televisi tadi malam. Dalam film tersebut digambarkan “Orang Besar” itu:
“Disini, kalian akan kami didik untuk jadi orang besar. Apakah jadi pengusaha besar, jadi menteri, ketua partai, ketua DPR/MPR atau Ketua Ormas Islam. Bukan itu yang saya maksud orang besar….”
“Orang besar itu bukan dilihat dari jabatan apa yang kamu raih, bukan seberapa banyak harta yang kamu miliki, namun orang besar itu adalah siapapun dari kamu yang keluar dari pondok pesantren ini dan dapat memberikan kebermanfaatan yang banyak bagi sekitarmu, entah di kolong jembatan, di bukit-bukit gunung negeri ini, di daerah pelosok dan dimanapun kamu berada…..”
Semangat Berkorban Iedul Adha
Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.
Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam. Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rakaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu.
Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail. Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya.
Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109. Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.
Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan ”baju” ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol ”benteng-benteng” agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama. Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba.
Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia. Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyari’atkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia.
Aktualisasi Sumpah Pemuda
Tidak dapat dipungkiri, Peran Pemuda Tak Tergantikan Dalam Kehidupan Berbangsa. Hampir semua bangsa punya tokoh muda yang tampil untuk memeprjuangkan dan menjaga kedaulatan bangsanya. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.
Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Pada detik-detik kemerdekaan Indonesia, para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana –yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka –yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran. Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.
Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan dan menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta.
Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu – buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 – 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada hari Ulang Tahun @DausGonia, salah satu tokoh @PojokPendidikan saya selalu teringat Idiom darinya yaitu “Imaji+Nasi”. Dalam blognya DausGonia.com menulis “Jangan tanyakan siapa itu Daus Gonia, tapi tanyakan apa yang telah engkau berikan kepada negara.” Selain berkarya di Pojok Pendidikan, Ia juga menulis “Seringnya ngaku-ngaku pengangguran, padahal Freelancer dan menyibukan diri sebagai Self Employed di Playwork-ID juga sebagai penggembira di salah satu perusahaan Game Developer di Bandung. Selain suka bikin kopi dan bikin pusing, saya juga suka bikin Game dan Apps baik untuk mobile ataupun untuk Web Apps. Aktif di sosial Media Twitter dengan akun @dausgonia, enggan aktif di radio karena nanti disangka radio aktif. Padahal cita-citanya dulu jadi Pohon Pisang.”
Bagi saya, benar adanya bahwa kehidupan kita harus berdasarkan kesetimbangan serta Perpaduan Antara Idealisme (Imaji) dan Penghidupan (Nasi) Manusia. Idealisme yang kita anut, serta realisme kita hadapi. Ketika suatu sistem atau tatanan lingkungan bertentangan dengan idealisme kita, berpikir bijaklah, tidak harus dengan pemberontakan dan kata tegas yang kemungkinan akan mengeluarkan kita dari sistem tersebut. Karena ketika kita keluar dari sistem maka sulit bagi kita memperbaiki.
Ada memang beberapa diskusi menunjukkan adanya suatu tantangan bagi kita yang khususnya ketika masuk dunia kerja. Apakah idealisme masih perlu dipegang seiring dengan tuntutan kepada kita yang nyata dan realitis adanya? Tantangan untuk mewujudkan idealisme sementara sistem dan lingkungan yang kita masuki mungkin berlawanan dengan idealisme yang dianut.
Dalam situasi ini, kita dihadapkan pada pilihan antara idealisme dan kenyataan bahwa proses negoisasi dan kompromi sering terjadi dalam lingkungan kita. Semua itu adalah proses, maka apabila posisi kita dalam posisi sudah menikmati “Nasi” (Penghidupan), atau menjadi pengambil keputusan/kebijakan mulailah untuk mewujudkan “Imaji” (Idealisme) tersebut.
Selamat Ulang Tahun Daus Gonia, semoga selalu bisa menjaga Imaji+Nasi 🙂
Kuliah dilanjutkan dengan Praktek pada Perangkat Cisco yang ada di Ruangan Laboratorium Networking (B410) dengan konfigurasi sbb:
Meninggalnya @PengajarMuda @HendraAripin
Pada hari yang sama kami mendapat berita duka Telah berpulang ke hadapan-Nya Hendra Aripin (1986-2012), alumni Pengajar Muda Kabupaten Halmahera Selatan, tahun 2010-2011, di Kuching, Malaysia. Beberapa bulan terakhir, Hendra menjalani pengobatan intensif di sana.
Hendra, atau lebih akrab disapa dengan nama Aheng, lulus sebagai Sarjana Teknik dari jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung tahun 2009. Hendra aktif di Himpunan Mahasiswa Sipil ITB dan Komunitas Sahabat Kota di Bandung. Menjadi sukarelawan Komunitas Sahabat Kota untuk Program Edukasi Kreatif April 2010 merupakan pengalaman yang paling penting menurutnya. Sebab mengenalkannya kepada dunia pendidikan anak-anak sekolah dasar, lewat cara pendidikan yang sama sekali berbeda dengan pendidikan formal. Mengajar lewat bermain, mengenalkan pengetahuan umum dengan cara yang menyenangkan dan mudah diserap anak-anak SD.
“Nothing permanent in this wicked world, not even our troubles,” demikian nasihat bijak Hendra yang masih terngiang walau dia sudah mendiang.
Pantas jika Keluarga Besar Indonesia Mengajar mengungkapkan rasa duka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Hendra. Semoga amal perbuatan Hendra diterima dalam kondisi terbaik di hadapan Sang Pemilik Hidup dan dia diampuni segala kesalahannya.
Terima kasih semua sumbangsihmu….Kami dari Komunitas Pojok Pendidikan terinspirasi perjalanan hidupmu seperti yang kau katakan: “Terkadang keberadaan momen yang berharga untuk kita muncul karena sebuah peristiwa di mana kita tidak terlibat di dalamnya.”
Jum’at kemarin adalah hari yang melelahkan dan menggembirakan. Betapa capainya melakukan tugas ke Sumbawa, baru sampai Jum’at dini hari, paginya jam 07.00 langsung meluncur ke Universitas Widyatama untuk memberikan Kuliah Kewirausahaan Prodi Akuntasi sampai jam 16:00…..
Kuliah sepanjang hari harus diiringi dengan Kondisi Suara Masih Serak (Nyaris Hilang). Mungkin kecapaian karena perjalanan jauh dan kerja yang padat di minggu ini. Namun, hal itu terbayar dengan Kebahagiaan Seorang Pendidik Kewirausahaan melihat hasil pikiran dan karya mahasiswa yang hadir saat itu.
Pada kuliah kemarin saya sengaja minta mereka mebacakan karangan atau impian mereka tentang “Bila Aku Menjadi Wirausaha”. Sengaja judulnya memodifikasi salah satu acara di TV agar mahasiswa lebih meras gaul dan tidak terbebani tugas ini.
Salah satunya adalah presentasi Tendy Septiadi (0112A008) yang awalnya tidak tertarik di bidang ini. Namun karena ada satu bakat yang terpendam dalam dirinya yaitu “Bakat Ku Butuh” maka jadilah dia wirausahawan. Menurut dia banyak tantangan dari orang terdekat terutama orang tua sampai mereka berkata: “Kalau kamu bisnis, berarti kamu udah ga nganggap kita mampu buat ngebiayain”. Ada juga tantangan dari ex-calon “belahan jiwa” yang merasa tidak cocok kalau “si dia” adalah “Tukang Bubur”………
Tendy adalah pemilik “Bubur Ayam Pardoel”, beralamatkan di jl.Pasir Luyu Barat no 34 yang saat ini sudah dijadikan menu pilihan sarapan pagi, bagi warga Pasir Luyu Barat khususnya, dan warga lainnya yang mau berangkat ataupun pulang kerja, karena saat ini Bubur Ayam Pardoel sudah mulai buka dari pagi pukul 06.00- 10.00 Pagi dan sorenya buka pukul 16.00- 22.00 wib
Singkat kata Tendy sudah jadi “Pengusaha Bubur” yang sukses dan baru saja merenovasi tempat usahanya dengan modal sendiri. Saat ini dia bisa berdikari dan menghidupi dirinya dan bebera pegawai yang tidak mampu di tempat usahanya. Bahkan dia mampu menyekolahkan kembali anak buahnya yang putus sekolah sehingga bolehlah dia dipanggil sebagai “Social Entrepreneur”.
Satu lagi adalah Rhesy Rangga P (0111u283) dengan kutipan sebagai berikut:
Seandainya aku jadi seorang pengusaha yang menjadi owner tersebut aku memilih membuka Restoran/Rumah Makan,kenapa aku memilih untuk membuka rumah makan?karena semahal-mahalnya apapun makanan itu jika memang menarik dan sangat disenangi oleh konsumen pasti akan laku ,lagi pula makan adalah salah satu kebutuhan pokok setiap orang.
Saya juga barusan soft opening rumah makan yang bernamakan Jogja Steak,disini saya menawarkan lebih berbeda dari steak-steak yang lain yang membuat saya yakin bias menarik konsumen lebih banyak.keunggulan Jogja Steak adalah disitu ada menu yang tidak dimiliki oleh steak yang lain,biasanya steak cumin ada daging sapi,ayam,dll.Tetapi di Jogja Steak memiliki steak yang unik seperti Steak Tempe ,Steak Tahu dan masih banyak yang bias membuat konsumen dengan steak steak yang berbeda dan harga relative terjangkau.
Di Jogja Steak saya tidak hanya menawarkan orang untuk makan ,kenyang dan pulang.disini saya membuat konsep lebih alamiah ya itu menggunakan suasana lebih seperti beradat contoh : menggunakan kursi kayu yang unik,menggunakan konsep bangunan joglo,ada yang bias makan di lesehan di taman (bukan di pinggir jalan) menggunakan music dan suasana lebih membuat mereka menikmati rasa dan kenyamanan di tempat makan itu,disitu saya tidak memasang hotspot.kenapa saya tidak memasang hotspot karena ada beberapa alas an yang saya miliki yaitu : jika kita memakai hotspot banyak orang yang makan/minum standar tetapi mereka nongkrongnya lebih dari 2 jam hanya buat bermain internet,banyak juga mahasiswa yang meramaikan tetapi tidak makan atau hanya minum dan menggunakan hotspot.
Setelah tanpa hotspot saya amati tetap banyak orang yang datang ke Jogja Steak karena memang mereka berniat untuk makan dan menikmati music dan suasana secara tidak langsung saya mengambil kesimpulan kalau tanpa ada hotspot pun berarti kita bias membuat konsumen ramai dengan cara kita menjual suasana yang alami dan nyaman buat mereka.
Ada beberapa hal yang membuat saya memilih jadi wirausaha & restoran Steak :
Di atas saya menyinggung manajer yang sangat professional yang membantu saya,jadi gini cerita yang sebenernya Manajer itu memiliki skill yang bagus yang mengatur café yang tidak bisa saya sebut kita samarkan menjadi café M,jadi dia anajer café M se Indonesia,sedangkan café M itu hamper memiliki ratusan cabang di Indonesia,tetapi dia keluar karena ada masalah dengan pemiliknya.lalu dia membuat Café sendiri yang sekarang per hari bisa ber omset 3-5jt dan saya membuat kerjasama dengan Manajer itu,semua pegawai saya dia yang mencarikan karena banyak juga pegawai dia yang keluar dari café M secara tidak langsung berarti pegawai sudah berpengalaman kan? Dan kita membuat kesepakatan bahwa dia menjadi Manajer Jogja Steak dengan kesepakatan dia 20% dan saya sebagai pemilik 70% dari omset bulanan,tetapi 20% itu tidak hanya buat manajer 10% nya lagi buat bonus pegawai diluar gaji utama pegawai sehingga pegawai semangat dan melakukan yang terbaik untuk memuaskan konsumen yang ada
Sekarang Jogja Steak baru berjalan 2 minggu dengan omset per hari 1 juta – 1,5 juta perhari jam kerja mulai jam 14.00 – 23.00 kita lebih ramai di jam malam karena suasana malam lebih banyak digemeri dari pada siang hari,dan Insyaallah malem minggu ini kita akan melakukan Grand Opening dengan promosi secara sederhana ke tempat tempat yang bisa menarik konsumen dengan baik.
Itu salah satu usaha yang saya terapkan untuk saat ini,saya terobsesi oleh sahabat sahabat dari Papa saya.dan saya pernah ingat dari salah satu sahabat papa saya yang memiliki tempat makan di jogja yang bernama Ayam Goreng Mbok Berek dia berkata “Pengusaha jangan hanya memikirkan penghasilan tetapi harus memikirkan kebahagiaan karyawan yang bekerja,karena penghasilan yang kita peroleh proses dari karyawan yang dapat memuaskan pelayanan kepada pelanggan “jadi setiap 1 bulan sekali kita pasti melakukan jalan / ada bonus tambahan atau apapun itu yang bisa membuat karyawan menjadi nyawan bekerja untuk kita.
Sepak bola bagi sebagian orang adalah nyawa kehidupan mereka. Walapun hanya sebagai supporter, semua akan dicurahkan bagi kesebelasan kesayangannya seperti mereka membela negaranya sendiri. Hidup ini tidak akan lengkap bila sepakbola pergi dari “Top Of Mind” mereka. Berikut adalah beberapa cuplikan “passion, spirit, and blind love” penggemar sepak bola terhadap kesebelasan kesayangannya.
Fans Fanatik Yang Terbesar Di Dunia
Masyarakat Indonesia terhibur dengan kedatangan kesebelasan Inter Milan ke Indonesia. Pertandingan yang disaksikan sekitar puluhan ribu penonton ini, sebahagian besar fans berat Inter dari penjuru Tanah Air, berlangsung seru, mereka tanpa henti-hentinya meneriakkan yel-yel serta nyanyian berbahasa Italia . “Di Indonesia fans fanatik ini berjumlah sekitar 20 ribuan, termasuk terbesar di dunia,” ujar Entong Nursanto yang juga Presiden Interisti Club Indonesia (ICI).
Berbahagialah para pemain Inter Milan yang dipuja puji di negara ini yang berjarak 11.082,98 KM. Kedatangan Inter Milan berhasil menyedot perhatian seluruh pendukung Inter di Indonesia. Ratusan fans Inter berkumpul di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (23/5/2012) pagi. Bahkan, ada yang sudah datang dari kemarin dan ikut menyambut kedatangan tim ofisial “I Nerrazurri” pada hari ini di tempat yang sama. Sebagian para fans, atau yang biasa disebut Interisti, itu ternyata memilih menginap di bandara.
Mereka Disambut Bagaikan Raja
Teriakan yel-yel terdengar setiap Inter bermain, membahana sepanjang pertandingan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Suasana stadion semakin meriah ketika sang kapten, Zanetti, berlari mengelilingi lapangan sebagai bentuk apresiasinya.”Saya mengucapkan terimakasih suporter orang Indonesia atas sambutan, suka cita semangat diberikan,” ujar Moratti seperti dilansir situs resmi klub.”Saya bisa menyaksikan lewat televisi cerita hadir Jakarta hari terakhir. Saya tidak bisa hadir Jakarta urusan pekerjaan,” sambungnya.”Saya bahagia terharu. Hal membuat semakin bersemangat bekerja demi suporter mengagumkan. Indonesia, berterimakasih kalian menjaga perasaan luar biasa selamanya.”
Dalam keterangan persnya seusai laga melawan Indonesia Selection, para punggawa muda Inter mengaku termotivasi untuk berusaha lebih keras lagi guan menembus tim inti ‘Nerazzurri’. Sementara, para pemain Inter yang sudah berusia senja mengaku bakal gantung sepatu setelah tur Indonesia ini. “Saya harap bisa terus bersama dengan Inter, dan bisa bermain dengan baik. Saya senang bisa mencetak dua gol. Fans di stadion juga luar biasa. Saya takjub dengan fans di sini,” ujar pemain Muda Inter, Coutinho. “Saya bakal gantung sarung tangan dan berusaha untuk menjadi pelatih kiper Inter Milan,” tutur kiper gaek Inter, Paolo Orlandoni.
Duel Klasik Dua Bebuyutan
Beberapa hari setelah itu, di stadion yang sama terjadi duel klasik antara Persija dan Persib yang berakhir imbang 2-2 dalam laga lanjutan kompetisi ISL 2011-2012 pada hari Minggu 27 Mei 2012 . Tampil di depan lima puluh ribu Jakmania yang merubah Stadion Utama GBK menjadi berwarna oranye, Persija tampil menyerang di babak pertama. Dua gol Persija disumbangkan oleh Ramdani Lestaluhu di menit 64 dan Precious di menit 72. Sedangkan gol untuk Persib ditorehkan oleh Atep di menit 46 dan Maman Abdurahman di menit 88.
Pertemuan tim bubuyutan Persib vs Persija di GBK berjalan panas. Persija “si macan kemayoran” gagal menuntaskan dendamnya kepada tim “Maung Bandung” sebutan Persib Bandung. Duel berlangsung panas dan terlihat sangat keras sejak menit-menit awal hingga berakhirnya pertandingan. Kedua tim juga tampak bermain tak lepas. Adu fisik antar pemain sukses memanaskan tensi pertandingan. Bahkan, beberapa kali adu mulut mewarnai duel dua musuh bebuyutan ini.
Gajah Berperang, Pelanduk Mati Ditengah
Ternyata bukan hanya di lapangan GBK saja suasana panas terjadi, namun di luar stadion ada kekerasan yang menimbulkan korban. Insiden pengeroyokan terjadi usai laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu 27 Mei 2012, mengakibatkan tiga orang tewas. Salah satu korban bernama Lazuardi, 29 tahun. Sementara dua korban lainnya belum diketahui identitasnya.
“Kami masih mencari tahu identitas dua korban itu. Sampai saat ini belum ada keluarga yang datang untuk mengecek,” kata Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, ketika dihubungi, Senin 28 Mei 2012. Dua korban tewas saat ini masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo. Sedangkan jenazah salah satu korban yaitu Lazuardi sudah dibawa pulang oleh keluarganya di Jalan Menteng Sukabumi RT 08, RW 03, Kelurahan Sukabumi, Jakarta.
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)
Saat ini saya mengampu Mata Kuliah Kewirausahaan di Universitas Widyatama. Salah satu tugas yang diminta pada mahasiswa adalah agar mereka menuliskan karangan, impian atau kenangan mereka terhadap kewirausahaan. Berikut adalah beberapa hasil karya mereka:
1. ROBBY NOER ILLAHI:
Pertama impian saya sebagai seorang mahasiswa yaitu ingin sekali menjadi seseorang yang berguna bagi masyarakat, dan dapat bekerja di dalam instansi instansi pemerintahan.
Saat ini saya sebagai seorang mahasiswa berfikir bahwa bagaimana caranya agar bisa mendapatkan sebuah penghasilan dari modal sekecil-kecilnya, tetapi bisa menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya..??
Insyaallah jika saya diberi kesempatan untuk memiliki keuangan dan Rezeki yang lebih, saya akan membuat sebuah WIRAUSAHA dalam bidang INDUSTRI MAKANAN..
Dimana yaitu sebuah usaha yang dapat membantu dalam keuangan saya, dan juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkan semacam makanan gituh..
Lalu saya berfikir bagaimana caranya membuat sebuah wirausaha dalam bidang Industri Makanan, dan akhirnya saya mendapatkan sebuah ide yaitu membuat sebuah makanan semacam MIE AYAM BASO ALA SIXTEENDAY’S.. dimana nama sixteenday’s itu adalah nama sebuah grup band yang saya miliki. J
Pertama, setelah saya menentukan sebuah nama untuk wirausaha di bidang industri makanan, lalu selanjutnya saya harus bisa menentukan kembali bagaimana proses untuk kedepannya,.
Saya bersama teman satu grup band yang bernama Sixteenday’s, berencana untuk menyiapkan sebuah tempat yang strategis untuk wirausaha yang akan saya jalani, dan akhirnya sebuah tempat yang strategis telah tersedia, lalu saya harus menyiapkan semua bahan-bahan yang di perlukan untuk membuat sebuah makanan semacam mie ayam baso. saya sendiri bingung dan bahkan tidak tahu sama sekali apa saja bahan-bahan yang harus diperlukan dan dibutuhkan dalam proses pembuatan makanan tersebut..
Lalu saya berfikir keras tentang hal ini, yaitu apa yang harus saya lakukan?? Saya berfikir bagaimana apabila saya bekerjasama dengan tukang mie ayam yang selalu berkeliaran di pinggir jalan..??? dan akhirnya saya pun menjalani ide terbaik yang saya punya, yaitu BEKERJASAMA DENGAN TUKANG MIE AYAM YANG BIASA BERKELIARAN DI PINGGIR JALAN..
Dan akhirnya semua masalah telah terpecahkan. lalu setelah tempat yang strategis, dan bekerjasama dengan tukang mie ayam jalanan, saya berniat untuk merenovasi tempat berjualan saya, yang sesuai dengan keinginan anak muda jaman sekarang J. Yaitu, saya membuat keadaan dan suasana tempat dengan senyaman mungkin dan memfasilitasi tempat tersebut dengan adanya beberapa musik yang berkeliaran di udara, bahkan memasang semacam wifii agar para pelanggan yang mayoritas para anak-anak muda jaman sekarang dapat senantiasa merasa senyaman mungkin makan di tempat berjualan yang saya buat.
Saya bersama teman-teman saya akan selalu mengembangkan bisnis wirausaha industri makanan ini, bahkan jika penjualan di bidang makanan ini berjalan sesuai dengan harapan, yaitu menghasilkan untung yang sangat besar. Insyaallah saya ingin membuka cabang di berbagai daerah, untuk membuat mie ayam baso ala sixteenday’s menjadi tambah berkembang dan terus semakin berkembang.
Untuk membuat wirausaha ini menjadi semakin maju yaitu, pasti sangat membutuhkan sekali beberapa INVESTOR. Maka dari itu sangat penting sekali fungsi dari investor tersebut.
Mungkin cukup sekian yang dapat saya lakukan, mohon maaph apabila ada kata-kata yang kurang tepat dan mungkin berlebihan dalam karangan yang buat ini.
Terimakasih banyak.. J
Cerita fakta yang terjadi pada saudara saya:
Pada waktu itu dia adalah seorang menager di perusahaan ternama yaitu perusahaan ASTRA HONDA. Sudah sangat lama sekali dia bekerja disana sampai akhirnya dia melakukan pensiunan dini karena dengan alasan mungkin sudah terlalu cape bekerja di perusahaan tersebut. Setelah dia pensiunan dia mencoba untuk membuat suatu wirausaha yang dapat menguntungkan dia di kemudian hari, lalu dia membuat sebuah wirausaha yaitu MEMBUAT KOLAM APUNG DI TENGAH DANAU CIRATA. Dan wirausaha yang dia lakukan pun ternyata sangat menguntungkan bagi dia. Bahkan pekerjaanya pun tidak sama sekali membuat dia menjadi lelah.
Lalu, wirausaha yang dia buat pun sampai sekarang masih di jalaninya, bahkan sekarang dia sudah memperluas daerah kolam apungnya, di karenakan mendapatkan untung yang sangat besar dari hasil wirausaha tersebut.
2. MELATI PUSPITA KUSUMAH
Saya Melati Puspita, saya salah satu orang yang sangat berkeinginan besar di dalam berwirausaha. Karena saya pikir dengan berwirausaha memberikan jalan untuk saya agar dapat inovatif dan tidak pasif,,mungkin bagi sebagian orang setelah mereka lulus kuliah mereka lebih memilih berkerja di perusahaan milik orang lain,yang mungkin bagi mereka itu pekerjaan yang pasti dan sangat sedikit memungkinkan terjadinya kerugian.tapi bagi saya pada decade sekarang lebuh baik berwirausaha meskipun mungkin pada awalnya saya juga akan berkerja terlebih dahulu di perusahaan milik orang lain untuk mengumpulkan modal awal saya untuk dapat berwirausaha.
Pengalaman saya berwirausaha di mulai ketika saya kecil,,waktu saya SD saya berjualan kue kering buatan nenek saya kepada teman-teman saya,dan banyak yg berminat untuk membeli kue saya. Selain dari itu juga saya sempat menjual aksesoris yang saya buat sendiri dengan bahan manic-manik. Sejak SMP saya pun pernah berwirausaha dengan membuka perpustakaan di rumah saya dan saya melakukan ini bersama teman-teman sepermainan saya karena pada saat itu saya sudah berfikir untuk dapat mengefektifkan barang agar dapat menghasilkan sesuatu yang lebih,akhirnya kita putuskan untuk membuka perpustakaan dengan meminjamkan buku-buku yang kita miliki sambil menyewakan buku saya juga menjua kue hasil karya saya sendiri dan akamdulilah banyak peminatnya.
Ketika SMA saya mulai mencoba bergabung dengan oriflamme untuk melakukan bisnis MLM (multi level marketing ). Dan alhamdulilah saya bias mendapatkan keuntungan yang banyak dari bisnis ini.dan alhamdulilah saya menekuni bisnis ini sampai sekarang jadi sekitar sudah 3 tahun saya menekuni bisnis ini. Dan sekarang selain saya menekuni bisnis oriflamme saya juga menjual coklat hasil karya tante saya kepada teman-teman saya selain dari itu juga saya menjual produk kecantikan seperti lulur,masker,body bleaching,dll. Produk ini langsung saya ambil dari salon teman saya. Saya menjual produk ini dengan jasa dapat di antarkan ke rumah pemesan dan alhmdulilah dari usaha ini juga saya memperoleh keuntungan yang sangat besar.
Itulah beberapa usaha yang pernah saya lakukan selama ini,adapun harapan saya dalam berwirausaha untuk selanjutnya saya sangat ingin membuka café minimalis yang mengedepankan kenyamanan tempat,harga yang terjangkau,kualitas makanan dan minuman yang baik,dan yang terakhir pelayanan yang memuaskan.
Untuk bias menjadi seorang wirausaha tentunya saya harus berorientasi pada tindakan saya. Yang pertama saya harus proaktif dengan saya berkuliah di widyatama saya sudah merasa proaktif karena saya berkeyakinan apabila saya mengikuti perkuliahan di widyatama ini dengan baik dan penuh keseriussan maka saya akan selangkah lagi menuju kesuksesan. Yang kedua bermula dari ujung pemikiran yaitu saya harus memulai segala aktivitas dengan meyakini bahwa saya akan lulus dari universitas widyatama ini februari 2013 dengan ipk minimal 3,5.
Yang ketiga saya harus dahulukan yang utama,dimana saya harus menomorsatukan kuliah dari pada yang lain guna mencapi kesuksesan yang di harapkan. Yang keempat berpikir menang-menang yaitu ketika saya mulai merasa lelah dengan perkuliahan yang saya jalani, saya selau menanamkan dalam hati saya bahwa saya harus tetap semangat, raihlah kelulusan dengan cepat dan buatlah orang tua bangga dengan diri kita. Yang kelima memahami untuk dipahami yaitu bukan bagaimana orang lain memahami kita tapi bagaiman kita mampu memahami orang lain,misalnya saja saya tentunya sangat wajib memahami peraturan universitas saya,memahami dosen dan memahami tean-teman saya dengan itu mereka semua pun secara otomatis pasti akan memahami saya juga.
Yang keenam saya harus membuat sinergi terutama dengan orang-orang di sekitar saya karena merekalah yang akan selalu memberi support kepada saya untuk selalu menjadi yang terdepan. Yang ketujuh ketahanan fleksibelitas dan kekuatan yaitu dimana ketika saya mendapatkan kegagalan dalam hidup saya,saya harus tetap bangkit dan mencoba terus karena dengan begitu saya akan semakin dekat dengan kesuksesan. Yang terakhir menemukan keunikan diri dan membantu orang lain menemukannya, yaitu saya harus menggali kelebihan saya setelah itu kita harus membantu teman kita untuk menemukan kelebihannya dengan begitu dengan kelebihan diri kita dan kelebihan teman kita,kita dapat berkerjasama dengan kelebihan masing-masing untuk menghasiilkan sesuatu yang inovatif dan menciptakan suatu peluang bisnis bagi kita.
Sekian pengalaman dan keinginan saya di dalam berwirausaha semoga bermanfaat.
<iframe width=”640″ height=”450″ src=”http://www.youtube.com/embed/zdwxeFWfTf4?rel=0″ frameborder=”0″ allowfullscreen></iframe>
Hai Kaum Muda……Hidupmu Sangat Berharga. Jangan biarkan kenikmatan “Fun, Food and Fashion (F3)” penuh racun itu menghancurkanmu…….