Posts Tagged ‘Pribadi’
Hubungan “Kasih Ibu Kepada Beta”, Pendampingan Guru Se-Jawa Barat dan Rangking Satu
“Kasih Ibu Kepada Beta”
Kemarin adalah Hari Ibu ……. Hubungan “Kasih Ibu Kepada Beta” memang dekat. Seiring waktu kasih sayang itu makin besar dan saya ungkapkan dengan puisi sebagai berikut:
Semenjak kakiku melangkah ke bumi
Ada satu hal yang selalu kujaga
Hati dan pikiran ibu yang melahirkanku
Biarlah kasih sayang menjadi perisai jiwa
Menyusuri perjalanan hidup yang fana ini
Membekal sukma dengan bakti dan hormat jiwa
Kupahami benar makna sejuta sukma
Surga Ada Di Bawah Telapak Kaki Ibu
Pendampingan Guru Se-Jawa Barat oleh Pojok Pendidikan, LPP-Salman, Comlabs-ITB dan Intel Teach Indonesia
Pada waktu bersamaan saya menjadi panitia sekaligus Nara Sumber Pendampingan Guru Madrasah Tsanawiyah Bidang Sains dan Matematika Se-Jawa Barat yang diadakan tanggal 20-22 Desember 2012 oleh Pojok Pendidikan, LPP-Salman, Comlabs-ITB dan Intel Teach Indonesia. Saya memberikan pembekalan dengan topik “Filosofi Pendidikan dan Pengembangan Profesionalisme Melalui Alat Bantu TIK Untuk Guru Abad-21” dengan penekanan padanya kecintaan guru pada profesinya dalam rangka perubahan ke arah yang lebih baik.
Mengapa Guru Abad-21 Membutuhkan Falsafah Pendidikan? Ya, Semua pendidik harus memiliki falsafah pribadi yang mewarnai cara mereka bertindak. Hal ini juga akan menjadi titik refernsi agar guru membenarkan atau menjelaskan pendidikan secara logis & sistematis. Fungsi Filosofi Pendidikan bagi pendidik itu sendiri adalah:
- Membawa penafsiran baru serta menganalisis, memperbaiki, memodifikasi konsep-konsep dan prosedur pendidikan yang ada
- Bertindak sebagai “ruang pembersih” untuk menganalisis dan menjelaskan ide-ide dan masalah-masalah pendidikan
- Menawarkan sumber & bimbingan etis bagi pendidikan
- Menginduksi kebiasaan berpikir seperti toleransi, tidak memihak, dan sikap tidak menghakimi
Dari sisi penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mendukung pembelajaran, saya menekankan perlunya para guru mengerti perilaku anak didik sekarang yang dekat bahkan tergantung pada TIK. Dikutip dari Kemdiknas, bahwa Kebijakan Umum Pengembangan Pendidikan dalam bidang Pembelajaran saat ini adalah “Melaksanakan pendidikan dan mengembangkan inovasi dalam pendidikan terutama dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi”. Untuk itu para guru diajarkan dasar-dasar penggunaan TIK sederhana untuk pembelajaran bidang Bidang Sains dan Matematika.
Firman Rangking Satu
Disela-sela kesibukan di atas, saya menyempatkan diri berperan sebagai seorang ayah bagi Firman. Tepat jam 09:30 pagi saya hadir di sekolahnya untuk mengambil rapot. Acara dimulai dengan penjelasan Kepala Sekolah perihal Bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an (BTAQ) bagi siswa kelas 7, Program Fasilitas TIK Sekolah dan Rencana Umroh Bersama Siswa.
Kemudian tepat jam 11:00 para orang tua dan wali murid masuk ke kelas masing-masing siswa untuk pembagian rapot. Wali Kelas 7F dimana Firman berada mengatakan bahwa ada 2 (dua) siswa yang menonjol, satu pendiam dan satu lagi “cerewet” (aktif secara auditif). Pemirsaaaa …… yang “cerewet” itu Firman dan berhak menduduki rangking-1 di kelasnya untuk semester ini. Bahkan untuk matematika ia mendapat nilai terbaik di sekolahnya……Alhamdulillahi Robbil Alamin 🙂
Saya tidak tahu apakah ada Hubungan “Kasih Ibu Kepada Beta”, Pendampingan Guru Se-Jawa Barat dan Rangking Satu dari Firman? Yang jelas saya mencoba melakukan yang terbaik untuk sesuatu yang saya cintai (I do the best what I like and love todo)…….Wallahu Alam Bissawab……….
Sementara Waktu Terus Berjalan
Kita memang sadar hidup adalah perjalanan
Menuju kilatan kehidupan sepanjang zaman
Dalam rumah kaca harapan yang terpasang
Di ruang hati berdinding sulam kasih sayang
Sementara waktu terus berjalan
Jelang malam hari semburat padam
Kembalikan jiwa pasrah yang tenang
Menyambut esok hari ‘kan menjelang
Pelayanan Rawat Jalan: Apakah Sebanding Dengan Mengantri Selama Tiga Setengah Jam?


Apakah Pelayanan Rawat Jalan Sebanding Dengan Mengantri Selama Tiga Setengah Jam?
[Hari Anak Sedunia] Anak-Anak Palestina: Mereka Anak Kita Juga



Angklung, Engkau Selalu Ada di Di Relung Bandung

Sekolah Yang Baik: SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) atau SBA (Sekolah Bertaraf Akhirat)
Menurut Wikipedia, Sekolah berasal dari bahasa Yunani σχολή (schole), yang aslinya berarti “kesenangan”, atau juga “Tempat yang menyenangkan” (Gambar-1). Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk memungkinkan dan mendorong siswa (atau “murid”) untuk belajar di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian tingktan sekolah. Nama-nama untuk sekolah berbeda di setiap negara, tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak dan sekolah menengah bagi remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
Hari Sabtu kemarin saya mengambil raport tengah semester milik Firman. Cukup terkejut karena raport dibagikan di lantai 8 Gedung Pos Indonesia….Bagi sekolah yang termasuk kluster 2 dan “gratis” di Bandung, ini termasuk sangat mewah……
Acara dibuka dengan “School Profile” berupa film singkat yang digarap cukup apik dan profesional. Kemudian Kepala Sekolah menyampikan betapa pentingnya sekolah tidak hanya berfikir tentang SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) yang hanya mementingkan intelejensia. Namun SMP ini bertekda menjadi SBA (Sekolah Bertaraf Akhirat) yang mempunyai kesetimbangan IQ, EQ dan SQ agar anak bisa tumbuh berkembang dengan wajar dan natural.
Kemudian seorang pembicara dari ESQ Center memberikan beberapa contoh masyarakat di manapun agar menjadikan 7 Budi Utama yaitu: Jujur, Tanggung Jawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil, dan Peduli sebagai karakter bangsa. Prinsip-prinsip yang tidak sesuai dengan suara hati akan berakhir dengan kegagalan, baik kegagalan lahiriah maupun kegagalan batiniah. Dunia telah membuktikan bahwa prinsip yang tidak sejalan dengan suara hati atau mengabaikan hati nurani seperti contoh diatas, terbukti hanya mengakibatkan kesengsaraan bahkan kehancuran.
Sekolah ini Berdasarkan Visi dan Misinya, memiliki tujuan:
- Membentuk pribadi yang religius,agamis ,berakhlak solih/solihat ,cerdas dan berpengetahuan luas serta mampu membuat inovasi dalam dunia pendidikan.
- Menciptakan sebuah lembaga pendidikan yang membekali keterampilan dan kecakapan hidup berbasis teknologi untuk dapat hidup lebih maju dan mandiri serta dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- Dapat memberikan bekal dalam menghadapi tantangan kehidupan dan unggul menghadapi berbagai tantangan dalam era globalisasi.
Sedngkan strategi pembelajaran dari sekolah ini adalah:
- Setiap hari melaksanakan pembiasaan Asmaul Husna dan sholat dhuha.
- Pembelajaran baca Al Qur’an (surat pendek) setelah shalat dhuhur berjamah selama 20 menit.
- Mengikuti kejuaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) minimal tingkat kota Bandung.
Persahabatan: Seperti Ulat Berubah Jadi Kepompong Dan Akhirnya Menjadi Kupu-Kupu

Dulu kita sahabatTeman begitu hangatMengalahkan sinar mentariDulu kita sahabatBerteman bagai ulatBerharap jadi kupu-kupu* kini kita melangkah berjauh-jauhanKau jauhi diriku karna sesuatuMungkin ku terlalu bertindak kejauhanNamun itu karna ku sayangReff:Persahabatan bagai kepompongMengubah ulat menjadi kupu-kupuPersahabatan bagai kepompongHal yang tak mudah berubah jadi indahPersahabatan bagai kepompongMaklumi teman hadapi perbedaanPersahabatan bagai kepompongNa na na na na na na na naSemua yang berlaluBiarkanlah berlaluSeperti hangatnya mentariSiang berganti malamSembunyikan sinarnyaHingga ia bersinar lagi** dulu kita melangkah berjauh-jauhanKau jauhi diriku karna sesuatuMungkin ku terlalu bertindak kejauhanNamun itu karna ku sayangRepeat reff(Lagu Kepompong – Sindentosca)

Bagaimana Film Mempengaruhi Hidup Kita?

Saya tidak begitu sering menonton film baik di Televisi maupun Bioskop. Namun adakalanya menonton film yang memberikan pencerahan diri baik dar Indonesia mulai dari Badai Pasti Berlalu (1977), November 1828 (1979), Tjoet Nja’ Dhien (1986), Naga Bonar (1986) sampai Laskar Pelangi (2008). Juga beberapa film asing yang menarik untuk disimak seperti The Godfather (1972), Forrest Gump (1994), Titanic (1997), Saving Private Ryan (1998) dan banyak lagi…….
Dalam beberapa bagian dari kehidupan, kadang kita merasa begitu rendah karena tantangan yang ada. Bahkan ketika kita mencoba untuk menemukan cara sendiri menemukan kebahagiaan, kita merasa tidak bisa bisa mencapainya. Namun, ada cara lain yang meskipun tidak dapat menyelesaikan masalah, tetapi itu membuat kita merasa nyaman dan mengurangi rasa sakit yang kita miliki dalam diri…………
Itu adalah media yang secara luas tersebar di seluruh dunia melalui televisi, bioskop, dan internet. Seperti film, video, game komputer, musik dan banyak lagi. Ini semua adalah bentuk “jalan keluar” setiap kali kita tidak merasa baik dan mengalami hari-hari yang sulit. Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa hal ini benar-benar dapat membantu kita untuk setidaknya melupakan masalah walapun hanya beberapa saat, yang kita layak untuk memilikinya…….
Dibuat untuk menghibur kita
Ini berarti bahwa film dapat mengalihkan perhatian untuk fokus pada media penghibur tersebut daripada memikirkan masalah kita. Seperti jika kita menonton film, khususnya film komedi, membuat diri kita tertawa. Dengan demikian, tertawa membuat kita lega. Hal ini akan jauh lebih baik jika kita pergi keluar dengan keluarga atau teman kita ke bioskop yang benar-benar bisa menghibur kita. Namun, ini juga dapat memberikan efek buruk seperti kecanduan. Kadang-kadang, seseorang tidak ingin pergi bekerja, kuliah atau sekolahkarena mereka sangat dihibur dengan film dan ini adalah satu-satunya hal yang mereka ingin lakukan daripada berkonsentrasi dengan pekerjaan atau studi mereka.
Bisa memberikan kita pelajaran
Setiap cerita yang kita tonton di film yang melibatkan pelajaran moral yang berbeda, bahwa kita harus menerapkan dalam kehidupan kita yang sebenarnya. Kadang-kadang, mereka dapat membuat kita berimajinasi bahwa kita adalah aktor atau aktris film tersebut. Hal ini dapat membuat kita dengan jelas memahami ceritanya. Dan ada kalanya hal ini bisa membuat kita menangis ketika karakter yang kita cintai menangis karena merasa berhubungan dengan mereka. Tapi kita tidak bisa sepanjang waktu hanya bergantung pada film untuk mendapat pelajaran kehidupan nyata.
Menjadi pengisi waktu yang baik.
Jika kita tidak ingin selalu melihat jam tangan karena waktu berlalu perlahan, kita dapat menonton film. Kita bisa melihatnya tanpa memperhatikan bagaimana waktu dilewati. Jika kita berada di tempat umum menunggu seseorang yang istimewa, kita dapat membuka laptop untuk bersantai dan melihat film. Kemudian tanpa terasa kita akan melihat bahwa orang yang sedang ditunggu hadir di depan kita. Namun, jika kita melakukan hal ini sepanjang waktu, mungkin kita tidak bisa melakukan kegiatan yang produktif dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ketika akan melakukan hal ini, harus memastikan bahwa kita bebas dan tidak ada kewajiban untuk melakukan tugas-tugas.
#RenunganPembebas Surga Ada Di Bawah Telapak Kaki Ibu
Semenjak kakiku melangkah ke bumi
Ada satu hal yang selalu kujaga
Hati dan pikiran ibu yang melahirkanku
Biarlah kasih sayang menjadi perisai jiwa
Menyusuri perjalanan hidup yang fana ini
Membekal sukma dengan bakti dan hormat jiwa
Kupahami benar makna sejuta sukma
Surga Ada Di Bawah Telapak Kaki Ibu